a. Isti’adzah
Arti istiadzah menurut bahasa adalah berlindung, berupaya kuat dan berpegang teguh, sedangkan menurut istilah suatu permohonan kepada allah guna mendapatkan kekuatan sehingga dengannya terpelihara dari godaan syaitan yang terkutuk.
Ulama sepakat menegaskan bahwa kalimat istiadzah tidak termasuk ayat alquran.
b. Basmalah
1. Basmalah di awal surat
Semua imam tujuh sepakat membaca basmalah pada setiap membaca awal surat dari semua surat dalam alquran kecuali pada awal surat baraah.
2. Basmalah di tengah surat
Semua imam tujuh memberikan kebebasan kepada pembaca alquran untuk membaca basmalah atau tidak pada saat mulai membaca ayat yang terletak di tengah surat kecuali tengah surat baraah.
3. Baslmalah antara dua surat
Qalun ibnu katsir, ashim dan al-kisai memisah dua surat dengan membaca basmalah. Hamzah membaca dua surat dengan menyambung (washal) akhir suatu surat dengan awal surat berikutnya tanpa membaca basmalah.
Warys, abu amr, dan ibnu amir membaca dua surat dengan tiga cara yaitu: memisahnya dengan basmalah, sakt tanpa basmalah, dan menyambung suatu akhir surat dengan awal surat berikutnya tanpa basmalah.
Sebagian ahlul ada’ memilih membaca basmalah sebagai pemisah dalam membaca 4 pasang surat dibwah ini yaitu:
a. Antara surat al-muddatsir dengan surat al-qiyamah
b. Antara surat al-infithar dengan surat at-tathfif
c. Antara surat al-fajr dengan surat al-balad
d. Antara surat al-‘ashr dengan surat al-humazah
Atas nama mereka yang membaca dengan cara sakt pada selain empat pasang tersebut yakni warys, abu amr dan ibnu amir. Sebahagian ahlul ada memilih dengan cara sakt pada empat pasang surat tersebut diatas, atas nama mereka yang membaca secara washal pada selain empat pasang surat yakni warsy, abu amr, ibnu amir dan hamzah.
bagi mereka yang membaca dua surat dengan basmalah boleh memberlakukan tiga cara berikut ini:
1. Waqaf pada akhir surat dan waqaf pada basmalah, baru membaca awal surat berikutnya
2. Waqaf pada akhir surat dan menyambung basmalah dengan awal surat berikutnya
3. Membaca akhir surat, basmalah dan awal surat berikutnya secara sambung-menyambung dalam satu nafas
c. Mim jama’
Mim jama’ ialah huruf mim sukun yang menunjukan kepada arti banyak laki-laki seperti seperti بهم-لهم- علىكم- انفسكم dan lain-lain.
d. Ha kinayah
Ha kinayah menurut ulama qiraat ialah ha dhamir yang berpungsi menjadi kata ganti bagi seorang laki-laki.
Ha kinayah mempunyai empat peristiwa sebagai berikut:
1. Ha kinayah diapit oleh dua sukun contoh: انزل فىهالقران
2. Ha kinayah di dahului oleh huruf berbaris di ikuti oleh sukun contoh: الذينلعلمه , dua keadaan ini di baca oleh semua imam tujuh dengan cara tidak shilah melainkan tetap sesuai baris.
3. Ha kinayah diapit oleh dua huruf berbaris contoh: فاقبرهاماته semua imam tujuh membacanya dengan shilah.
4. Ha kinayah di dahului oleh sukun diikuti oleh huruf berbaris contoh: هدىفيه
e. Mad dan qashar
Arti mad menurut bahasa adalah tambahan. Sedangkan arti mad menurut istilah ialah memanjangkan bunyi suara pada salah satu dari tiga huruf mad atau lin ketika ada sebab baik sebab itu huruf hamzah atau sukun.
Arti qashar menurut bahasa adalah tertahan atau tercegah dan pendek, msedangkan menurut istilah adalah menetapkan bunyi huruf mad sepanjang dua harakat tidak boleh lebih dan tidak boleh kurang. Pengertian dan ukuran panjang seperti ini dalam konteks stalatsatu aujuh (tiga macam panjang) yaitu qashar (dua harakat) tawassuth (empat harakat) dan thul (enam harakat)
f. Mad munfashil
Mad munfashil ialah huruf mad bertemu dengan huruf hamzah pada dua kata contoh: يا ايها . imam tujuh membaca ukuran panjang mad munfashil secara berbeda dan di bagi menjadi empat kelompok sebagai berikut:
1. Qalun dan duri abu amr membaca dengan ukuran panjang dua dan empat harakat
2. Warys dan hamzah membaca dengan ukuran panjang dua harakat saja
3. Ibnu amir, ashim dan al-kisai membaca dengan ukuran panjang empat harakat.
g. Mad muttashil
mad muttashil ialah uruf mad di ikuti oleh huruf hamzah pada satu kata contoh: ءجا. Iman tujuh membaca ukuran panjang mad muttashil secara berbeda dan dibagi menjadi dua kelompok sebagai berikut:
1. Warys dan hamzah membaca dengan ukuran panjang dengna enam harakat
2. Qalun ibnu katsir, abu amr, ibnu amir, ashim dan al-kisai membaca dengan ukuran panjang empat harakat.
h. Mad badal
Mad badal ialah huruf mad di dahului oleh huruf hamzah contoh: منوء. Imam tujuh berbeda cara membaca ukuran panjang mad badal dan di kelompokkan sebagai berikut:
1. Semua imam tujuh membaca ukuran panjang panjang mad badal dengan dua harakat kecuali warsy.
2. Warys membaca ukuran panjang mad badal dengan dua, empat dan enam harakat.
Perubahan mad badal terjadi karena:
a) Naql seperti: يما نالا
b) Ibdal (diganti dengan ya berbaris atas) السما ءايةمن
c) Tashil (bunyi huruf hamzah antara hamzah dan alif) contoh : ءا لهتنا
Demikian pula dengan tiga cara pada badal shyibah bil badal seperti: ءواحا . disebut syabil bil badal (serupa dengan badal) karena huruf mad bukan pengganti huruf hamzah namun bunyi dan panjang nya setap sama.
Mereka yang membaca mad badal dengan panjang empat dan enam harakat dalam riwayat warys mengecualikan beberapa hal sebagai berikut:
1. Mad badal di baca dengan dua harakat berdasarkan tiga kaidah yang berlaku secara umum sebagai berikut:
a) Huruf alif yang mengikuti huruf hamzah sebagai pengganti dari tanwin saat di baca waqaf contoh: دعاء
b) Huruf hamzah didahului sukun sahih pada satu kata contoh: مسؤ لا
c) Huruf mad didahului huruf hamzah washal dan dibaca sebagai pangkal kata contoh: اوتمن
2. Mad badal dibaca hanya dengan dua harakat pada dua kata saja yaitu : يؤ اخذو dalam semua bentuk kata jadiannya yang huruf hamzahnya sudah diganti dengan wawu seperti لاتؤاخذ ن dan اسرا ئيل dimana saja dalam alquran.
3. Mad badal hanya pada dua kata yaitu ءا لئن pada dua tempat dalam surat yunus ayat 51 dan 91 yakni pada alif kedua karena alif pertama termasuk mad lazim dan عا د الأ ؤ لى ayat 50 surat annajm. Namun dua kata ini dibaca secara berbeda oleh ulul ada. Di antara mereka membaca tetap memberlakukan kaidah asal tiga macam ukuran panjang yaitu dua, empat, dan enam harakat. Sedangkan sebahagian dari mereka hanya dengan dua harakat saja.
i. Ibdal
Ibdal ialah mengganti huruf hamzah sukun yang berdiri sendiri (tidak disertai huruf hamzah lainnya) terletak pada fa kalimat seperti يأ لمو ن , ain kalimah seperti االر ء س ,dan lam kalimah seperti, فا ذا رءتم dengan huruf mad sesuai dengan jenis huruf sebelumnya. Diganti dengan alif jika didahului oleh baris atas seperti: menjadi , dengan wawu jika di dahului oleh baris dhammah seperti : menjadi , dengan ya jika didahului baris bawah seperti : menjadi . warys membaca dengan ibdal jika hamzah sukun terletak pada fa kalimah saat washal dan waqaf kecuali beberapa kata tertentu. As susi membaca dengan ibdal jika hamzah sukun terletak pada fa,
j. Dua huruf lin
Dua huruf lin ialah wawu dan ya sukun di dahului oleh baris atas. Apabila dua huruf lin di ikuti oleh huruf hamzah pada satu kata contoh: شئ السوء- maka imam tujuh membaca secara berbeda dan dikelompokkan menjadi dua kelompok sebagai berikut:
1. Semua imam tujuh kecuali warsy membaca dengan qashar atau madimma, atau adamul mad bil kulliyyah yakni +1 ½ harakat ( lebih dari satu harakat namun kurang dari dua harakat), saat washal. Sedangkan saat waqaf hukum nya menjadi mad aridhlissukun sehingga panjangnya menjadi boleh dua, empat dan enam harakat.
2. Warsy membaca dengan empat dan enam harakat baik saat washal maupun waqaf kecuali dua kata dala alquran yaitu:
a. مَو ئلا Ayat 58 surat al-kahfi karena kata tersebut berasal dari و ا ل dan wawu sukun yang ada pada ayat tersebut datang kemudian.
b. المو ء و دة Ayat 8 surat at-takwir karena kata tersebut berasal dari kata و ا د dan wau sukun yang ada pada ayat tersebut datang kemudian juga. Dua kata ini hanya dibaca dengan madimma saja sama dengan cara al baqun membaca.
Rusmus warsy 2+ ½ , 4+ ½ . 6+ ½ , 4+4..
k. Naql
Naql ialah pemindahan baris huruf hamzah kehuruf sukun yang mendahuluinya dan huruf sukun tersebut bukan huruf mad kemudian huruf hamzah di buang.
Huruf sukun itu adakalanya berbentuk tanwin contoh : lam ta’rif atau sukun asli atau huruf sukun zaidah.
Imam yang membaca dengan naql adlah warsy sedangkan al-baqun membaca dengan tidak naql. Namun demikian ada sejumlah imam yang membaca dengan naql pada kata-kata tertentu.
l. Sakt
Sakt ialah berhenti sejenak seukuran dua harakat tanpa nafas. Kata atau kalimat yang dibaca sakt dibagi dalam empat bagian sebagai berikut:
1. Pada al ta’rif ا ل) ( contoh
2. Pada baik huruf hamzahnya bebaris dhammah berbaris bawah dan berbaris atas.
3. Pada sakin mafshul (sukun dan huruf hamzah pada dua kata) contoh:
4. Pada empat kalimat yaitu: khalaf membaca al ta’rif (ا ل) dan شيئ dalam tiga barisnya dan sakt saja saat washal. Saat waqaf pada al ta’rif () dengan sakt dan naql. Adapun saat waqaf pada dalam tga barisnya dengan naql () dan dengana ibdal bsersama idgham . khalaf membaca sakin mafshul saat washal dengan sakt dan tahqiq (tidak sakt). Sedangakan saat waqaf sangat tergantung dari cara saat washal yaitu:
a. Jika saat washal dengan sakt maka saat waqaf maka dengan sakt dan naql.
b. Jika saat washal dengan tahqiq (tidak sakt) maka saat waqaf dengan naql dan tahqiq (tidak sakt).
Khalad membaca al ta’rif () dan dalam tiga barisnya dengan sakt dan thqiq (tidak sakt) saat washal. Sedangkan saat waqaf pada al ta’rif () sangat tergantung dari cara membacanya saat washal yaitu:
a. Jika saat washal dengan sakt maka pada saat waqaf dengan naql dan sakt
b. Jika saat washal dengan tahqiq maka pada saat waqaf dengan naql saja
Best 8 Casino Hotel Reviews in New York - MapyRO
ReplyDeleteFind the 충청북도 출장샵 best 8 casino hotel in New York, United States 창원 출장안마 of 파주 출장마사지 America, ranked 제주도 출장마사지 and reviewed by real traveler reviews, 당진 출장샵 ratings and latest Rating: 2 · 9 reviews